Rabu, 21 Agustus 2013

Kesulitan Dana, Pelatnas Gulat Terancam Bubar

Sumber Asli -- C0I - Masih belum diterimanya dana Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) SEA Games XXVII Myanmar membuat beberapa program Pengurus Besar/Pusat induk olahraga (PB/PP) induk olahraga terhambat bahkan terancam bubar.





Belum populernya olahraga gulat di Indonesia, kata Ketua Umum Sutiyono, membuat pihak PB PGSI sulit mendapatkan sponsor untuk menutupi kebutuhan dana operasional Pelatnas.



Sutiyono pun berharap dana tersebut bisa segera diberikan oleh Program Indonesia Emas (Prima) maupun pemerintah.



Jika tidak, lanjutnya, kekurangan dana itu akan semakin menganggu Pelatnas Gulat dan menyebabkan Pelatnas Gulat terancam dibubarkan oleh pihak PGSI karena ketiadaan dana operasional.



"Kita harapkan September sudah bisa kami terima dananya, kalau tidak juga mau tidak mau kami harus bubarkan Pelatnas gulat," tegasnya.



Karena dana operasional Pelatnas SEA Games belum diterima pihaknya sejak Mei, PGSI harus membatalkan kedatangan atlet Rumania ke Indonesia.



Atlet nasional Rumania yang direncanakan datang ke Indonesia itu diproyeksikan menjadi lawan latih standing 12 pegulat Pelatnas yang berlatih di pintu biru stadion utama Gelora Bung Karno, Jakarta.



"Rencana latihan uji coba dan mendatangkan atlet Rumania melakukan uji coba melawan pegulat Pelatnas SEA Games dipastikan batal. Jangankan melakukan uji coba ke luar negeri, untuk kebutuhan atlet setiap harinya harus menguras pikiran," ujarnya.



Meski demikian, PGSI tetap menyiapkan atletnya menuju ajang multievent olahraga dua tahunan tersebut. Hal itu terlihat dari pelaksanaan seleksi tim inti Pelatnas SEA Games yang dilakukan pada Selasa (20/8).



Pelatih Pelatnas gulat Bunyamin mengatakan seleksi itu baru bisa dilakukan saat ini karena menunggu momen hari raya Lebaran di awal Agustus.



"Dari 14 atlet ada dua yang tidak bisa hadir, yaitu Nani Maryani dan Husnul Amry," ujarnya seraya menambahkan cabang olahraga gulat Indonesia menargetkan meraih empat medali emas di SEA Games Myanmar.





Nasib serupa, juga dialami oleh Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina). Pelatnas tinju amatir hingga saat ini masih menunggu kucuran dana dari pemerintah untuk bisa menyelenggarakan latihan terpusat (Training camp/TC) di Kuba.



Wakil Sekretaris Jenderal PP Pertina, Martinez Dos Santos mengatakan, keberangkatan di Kuba sangat diperlukan karena bisa menambah pengalaman para atlet Pelatnas tinju amatir.



"Ke Kuba itu penting karena kita akui atlet kita masih kurang pengalaman bertanding secara internasional. Itu terlihat saat kejuaraan Piala Kota Taipei lalu, banyak petinju kita kalah karena kurang pengalaman bertanding," pungkasnya

- ***


-->

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright 2013 berita hangat - Template by Efachresya - Editor premium Top coi